Tes Potensi Akademik online ialah ujian yang sering menjadi syarat masuk universitas atau perusahaan. TPA berkembang bersamaan berdirinya Overseas Training Office oleh Bappenas tahun 1984.
Tes Potensi Akademik online rupanya telah menjadi alternatif pilihan sebagian besar masyarakat di Indonesia. Namun, sebenarnya seperti apa sih sejarah tes ini lalu ada berapa jenis materi yang diujikan? Mari cari tahu jawabannya di ulasan artikel berikut ini.
Sejarah Singkat Tes Potensi Akademik Online
Tes Potensi Akademik atau TPA merupakan ujian yang acap kali menjadi salah satu syarat memasuki sebuah universitas atau perusahaan tempat bekerja. TPA sendiri berkembang bersamaan dengan didirikannya Overseas Training Office oleh Bappenas tahun 1984. Tugas mereka adalah mengelola serta mengkoordinasikan dana hibah luar negeri untuk peningkatan SDM melalui program beasiswa S2 dan 3.
Nah, mengingat besarnya calon peserta maka perlu adanya tuntutan kredibilitas dalam memilihnya. Untuk itu, pemerintah menerapkan suatu alat seleksi sejenis advanced level scholastic aptitude test di Amerika Serikat, yaitu TPA.
Jika Anda pernah mendaftar di berbagai perusahaan besar, kemungkinan Anda sudah familiar dengan Tes Potensi Akademik (TPA). TPA merupakan salah satu bentuk psikotes yang sering digunakan untuk mengukur kecerdasan intelektual seseorang.
Di Indonesia, TPA banyak digunakan dalam proses rekrutmen kerja, tes masuk perguruan tinggi, hingga seleksi beasiswa. Menurut laman resmi Bappenas, TPA dirancang untuk menilai potensi intelektual yang sangat penting dalam menentukan kemampuan seseorang dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 atau S3.
TPA menguji tiga aspek utama, yaitu numerikal, figural, dan verbal. Kemampuan numerikal mengukur kemampuan berpikir dan memahami melalui angka. Kemampuan figural berfokus pada kemampuan memahami dan berpikir melalui gambar. Sementara itu, kemampuan verbal menguji kemampuan berpikir dan memahami menggunakan bahasa.
Meskipun soal-soal dalam TPA terlihat sederhana, banyak peserta yang gagal karena berbagai alasan, seperti keterbatasan waktu, kurang teliti, atau kesulitan dalam menemukan jawaban yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan trik khusus agar dapat menjawab semua pertanyaan dengan efisien.
TPA menggunakan sistem penilaian berbasis skor, di mana semakin banyak jawaban yang benar, semakin tinggi skor yang Anda peroleh. Rentang nilai TPA berkisar antara 200 hingga 800. Karena tes TPA yang digunakan di Indonesia mengacu pada GRE (Graduate Record Examination) yang berlaku secara internasional, jenis soal dan tujuannya pun serupa dengan standar internasional tersebut.
Adapun jenis Tes Potensi Akademik online, antara lain:
1. Tes Bahasa
Tes bahasa atau verbal terbagi menjadi 4. Pertama, ada soal antonim yang meminta Anda untuk mencari lawan kata. Kedua, yaitu sinonim alias persamaan kata hanya kebalikan dari antonim, jadi masih tergolong mudah bukan?
Lalu soal ketiga ada pengelompokan kata berisi perintah untuk mencari 1 yang tidak termasuk kategori sejenis. Terakhir mengenai padanan kata, di sini Anda harus mencari 1 yang sesuai dengan pasangannya.
Menurut Harry Tolley membaca dan memahami kalimat atau kata yang tertulis merupakan salah satu cara untuk melihat kemampuan seseorang. Selain itu, erat juga kaitannya dengan tes kognitif, kecerdasan serta psikometri. Sehingga tak heran, jika bahasa masuk dalam jenis materi TPA online.
2. Tes Angka
Lebih banyak dari bahasa, tes angka atau numerik terbagi dalam 5 macam. Bagian pertama, angka pada cerita yang mana Anda harus membaca soal cerita terlebih dahulu agar bisa menjawab pertanyaan. Kedua, tes logika angka berupa penalaran terkait persamaan nilai secara logis.
Lalu yang ketiga adalah seri huruf. Di sini Anda perlu menjawab huruf lanjutan yang rumpang dan tentunya menggunakan pola tertentu. Keempat, yakni deret yang berisi perintah untuk menjawab bilangan rumpang pada serial angka.
Kelima, ada tes aritmatika yang nantinya peserta harus melakukan beberapa operasi hitung, seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian hingga perkalian untuk menemukan jawaban.
3. Tes Logika
Tujuan utama Tes Potensi Akademik online satu ini tak lain untuk menguji kemampuan peserta dalam memecahkan masalah secara logis dan penuh penalaran. Terdapat 4 subtes dengan urutan pertama, yakni logika diagram. Berisi perintah untuk menginterpretasikan suatu diagram pada soal. Pastikan Anda memperhatikan diagram dengan seksama sebab jawaban biasanya berupa pernyataan dalam soal.
Selanjutnya, ada tes logika cerita yang mana Anda perlu membaca suatu cerita yang tersedia guna menjawab soal yang berhubungan. Ketiga, silogisme atau analisa sebuah pernyataan dan kesimpulan. Peserta akan diminta menyatakan benar atau salah atas suatu pernyataan dan kesimpulan dalam soal. Terakhir, logika umum berisi perintah untuk menalar suatu pernyataan yang logis dengan cepat.
4. Tes Gambar
Sama dengan yang lain, tes gambar atau spasial juga terbagi menjadi 4. Di posisi pertama ada padanan gambar yang meminta peserta untuk mencocokan suatu coretan dengan pertanyaan dan jawaban.
Kemudian tes bayangan, biasanya berisi perintah untuk menalar bagaimana suatu gambar akan mencerminkan bayangannya. Lalu apakah hasil bayangan tersebut memberikan gambaran pada kolom jawaban yang tersedia.
Tes ketiga, yaitu kelompok gambar. Di sini peserta harus mampu mengelompokkan gambar mana yang dalam 1 kategori sama dan berbeda atau sesuai kondisi. Tes keempat adalah identifikasi gambar yang meminta Anda untuk melakukan pengindentifikasian terhadap suatu objek pada soal maupun jawaban.
Nah, dari sejarah singkat tadi harapannya bisa menjawab pertanyaan Anda terkait alasan mengapa TPA menjadi sangat penting untuk sekarang. Sementara, informasi mengenai jenis Tes Potensi Akademik online semoga bisa menambah wawasan dalam belajar Anda, ya.