
Tes TPA online mengukur kecerdasan intelektual, bukan kesehatan mental. Ketahui perbedaan TPA dan tes kesehatan mental untuk pemahaman yang tepat.
Tes Potensi Akademik (TPA) online sering kali dikaitkan dengan berbagai aspek kecerdasan seseorang. Namun, apakah tes ini juga dapat digunakan untuk menilai kesehatan mental? Jawabannya adalah tidak. Tes TPA online dirancang khusus untuk mengukur kecerdasan intelektual, bukan untuk mengidentifikasi kondisi psikologis atau kesehatan mental seseorang.
Tes TPA Online Mengukur Kegesitan Mental
TPA online bertujuan untuk mengukur potensi akademik seseorang dalam menghadapi objek kata, angka, dan gambar. Tes ini terdiri dari beberapa jenis soal yang menilai kemampuan verbal, numerikal, dan figural. Setiap aspek tersebut menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang dalam berpikir secara logis dan analitis.
Karena fokusnya pada kecerdasan intelektual, TPA tidak bisa digunakan untuk membaca atau menilai kondisi mental seseorang. Tes ini tidak memiliki parameter untuk menilai tingkat stres, kecemasan, atau gangguan psikologis lainnya.
Tes Kesehatan Mental Online
Sebaliknya, jika seseorang ingin mengetahui kondisi kesehatan mentalnya, tes kesehatan mental online adalah pilihan yang lebih tepat. Tes ini dirancang untuk mengidentifikasi berbagai aspek psikologis, seperti:
- Kecemasan
- Depresi
- Stres
- Gangguan tidur
- Gangguan psikologis lainnya
Tes kesehatan mental online biasanya menggunakan metode dan alat ukur yang dikembangkan oleh para ahli psikologi. Beberapa jenis tes kesehatan mental yang umum digunakan meliputi MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory), PHQ-9 (Patient Health Questionnaire-9), BDI (Beck Depression Inventory), STEPI, dan Yale-Brown Obsessive Compulsive Scale.
Tes TPA dalam Rekrutmen dan Pendidikan
Meski tidak dapat digunakan untuk membaca kesehatan mental, tes TPA online memiliki peran penting dalam berbagai bidang, terutama dalam rekrutmen kerja dan seleksi akademik.
Banyak perusahaan dan instansi pemerintahan menggunakan TPA untuk mengukur kemampuan berpikir calon karyawan. Begitu juga dalam dunia pendidikan, TPA sering digunakan dalam seleksi masuk perguruan tinggi dan program beasiswa.
Tes Potensi Akademik atau TPA merupakan salah satu jenis tes psikologi yang umum digunakan dalam proses seleksi kerja, baik di instansi pemerintah maupun perusahaan swasta. Selain itu, beberapa universitas dan proses Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) juga memasukkan TPA sebagai bagian dari tahapan seleksi.
Tes ini dianggap penting karena dapat mengukur kemampuan berpikir seseorang, khususnya dalam aspek intelektual.
Apa Itu Tes Potensi Akademik (TPA)?
Bagi Anda yang pernah mengikuti proses rekrutmen di berbagai perusahaan, pasti sudah tidak asing lagi dengan tes yang satu ini. TPA merupakan jenis tes yang bertujuan mengukur tingkat kecerdasan intelektual seseorang.
Di Indonesia, TPA sering digunakan dalam seleksi penerimaan kerja, ujian beasiswa, hingga seleksi masuk perguruan tinggi. Bahkan, menurut situs resmi Bappenas, TPA memang hadir untuk menilai potensi intelektual seseorang yang menjadi indikator keberhasilan dalam menempuh pendidikan tingkat lanjut seperti S2 dan S3.
Meski soal-soal dalam tes TPA online terlihat sederhana, banyak peserta yang gagal karena kurang teliti, keterbatasan waktu, atau kebingungan dalam menentukan jawaban yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus agar dapat menjawab semua soal dengan akurat dalam waktu yang tersedia.
TPA menggunakan sistem penilaian berbasis skor, di mana semakin banyak jawaban benar yang kamu berikan, semakin tinggi pula nilai yang didapat. Rentang skor TPA berkisar antara 200 hingga 800.
Perlu diketahui, TPA merupakan versi Indonesia dari Graduate Record Examination (GRE) yang digunakan secara internasional, baik dari segi jenis soal maupun tujuan pengukurannya.
Dalam Tes Potensi Akademik, terdapat empat jenis utama soal yang digunakan untuk mengukur kecerdasan seseorang:
1. Tes Verbal
Tes verbal mengukur kecerdasan seseorang dalam bahasa dan kata-kata. Bentuk soal yang umum dijumpai dalam tes verbal antara lain:
- Sinonim (persamaan kata)
- Antonim (lawan kata)
- Padanan hubungan kata
- Pengelompokan kata
2. Tes Angka
Tes angka bertujuan untuk mengukur kecerdasan numerikal seseorang, termasuk kemampuan berpikir logis dan matematis. Bentuk soal dalam tes angka meliputi:
- Aritmetik (perhitungan sederhana)
- Seri angka dan huruf
- Logika angka
- Angka dalam cerita
3. Tes Logika
Sub tes TPA online ini dirancang untuk menguji kemampuan seseorang dalam menganalisis masalah dan menarik kesimpulan secara logis. Jenis soal dalam tes logika meliputi:
- Logika umum
- Analisis pernyataan dan kesimpulan (silogisme)
- Logika cerita
- Logika diagram
4. Tes Spasial atau Gambar
Tes ini mengukur daya logika ruang seseorang melalui berbagai bentuk soal, seperti:
- Padanan hubungan gambar
- Seri gambar
- Pengelompokan gambar
- Bayangan gambar
- Identifikasi gambar
Jadi, tes TPA online dan tes kesehatan mental online adalah dua jenis tes yang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula. TPA online berfungsi untuk mengukur potensi akademik dan kecerdasan seseorang dalam bidang verbal, numerikal, dan figural. Sementara itu, tes kesehatan mental online berfokus pada identifikasi kondisi psikologis seseorang.