Tes TPA Online

Baik tes TPA online dan konvensional masing-masing punya kelebihan serta kekurangan. Jadi, peserta tinggal menyesuaikan dengan kondisi pribadi.

Tes Potensi Akademik (TPA) adalah jenis ujian yang dirancang untuk mengukur kemampuan kognitif seseorang, khususnya dalam aspek logika, numerik, dan verbal. TPA sering digunakan sebagai syarat masuk program pascasarjana, seleksi kerja, hingga promosi jabatan. Seiring dengan kemajuan teknologi, pelaksanaan TPA kini tidak hanya dilakukan secara tatap muka (konvensional), tetapi juga tersedia dalam format tes TPA online. Lalu, bagaimana perbandingan antara TPA konvensional dan TPA online?

Perbandingan Tes TPA Online dengan Konvensional

Berikut perbandingan antara TPA online dengan konvensional:

Efisiensi Waktu dan Biaya

TPA online lebih hemat biaya karena tidak memerlukan transportasi, akomodasi, maupun pencetakan soal. Waktu pelaksanaan juga lebih singkat karena proses koreksi dan penilaian dapat dilakukan secara otomatis oleh sistem.

Sedangkan untuk konvensional biaya operasional lebih tinggi karena harus menyiapkan tempat, pengawas, cetakan soal, dan proses penilaian manual yang memakan waktu.

Aksesibilitas dan Fleksibilitas

Tes TPA online memungkinkan peserta mengikuti ujian dari mana saja, selama memiliki perangkat yang memadai dan koneksi internet yang stabil. Metode ini sangat cocok bagi peserta yang tinggal jauh dari lokasi penyelenggaraan tes atau memiliki keterbatasan mobilitas. Peserta bisa mengikuti ujian dari rumah, tanpa perlu melakukan perjalanan jauh atau menginap di luar kota.

Tes TPA konvensional, sebaliknya, dilaksanakan di lokasi tertentu dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Peserta harus hadir secara langsung di tempat ujian, yang bisa menjadi kendala bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau jauh dari pusat tes. Namun, metode ini lebih sesuai bagi peserta yang merasa lebih nyaman dalam suasana ujian formal dan bebas dari risiko gangguan teknis seperti koneksi internet yang tidak stabil.

Keamanan dan Integritas Ujian 

Tes potensi akademik (TPA) secara daring rentan terjadi kecurangan kalau tidak memakai sistem pengawas yang ketat, seperti monitoring lewat webcam, berbagi layar, atau pengawasan dengan teknologi AI. Namun, teknologi saat ini sudah mampu meminimalisasi risiko tersebut.

Tetapi, tes biasa itu lebih mudah diatur karena langsung dipantau oleh pengawas. Risiko kecurangan cenderung lebih rendah dibandingkan tes online.

Kenyamanan Peserta

Tes TPA online bisa dikerjakan di tempat yang sudah dikenal, jadi peserta biasanya merasa lebih tenang dan tidak tegang. Namun, gangguan teknis seperti koneksi internet atau perangkat yang bermasalah bisa mengganggu konsentrasi. Hal ini juga membutuhkan perangkat (laptop, komputer, smartphone, atau tablet) yang mumpuni dan kamera. Jika ada gangguan teknis, hal ini bisa mengganggu proses tes.

Untuk konvensional, lingkungan formal dapat menambah tekanan psikologis. Namun, gangguan teknis jarang terjadi karena tidak membutuhkan perangkat pribadi. Semua peralatan disediakan oleh panitia, sehingga peserta tinggal datang dan fokus mengerjakan soal.

Validitas dan Reliabilitas 

Buat peserta yang mengikuti secara online, keaslian tetap terjamin asalkan sistem soal, keamanan, dan penilaiannya dijalankan dengan benar. Banyak institusi telah menggunakan sistem adaptive testing untuk menyesuaikan tingkat kesulitan dengan kemampuan peserta.

Sedangkan untuk offline sudah teruji dalam hal validitas dan reliabilitas karena telah digunakan selama bertahun-tahun. Namun, kurang fleksibel dalam hal penyesuaian tingkat kesulitan secara real time.

Tips Memilih TPA Online yang Baik dan Terpercaya

Dengan semakin banyaknya penyedia Tes Potensi Akademik (TPA) online, calon peserta perlu lebih selektif dalam memilih layanan yang tepat. Hal ini penting karena tidak semua penyelenggara tes TPA online memiliki standar keamanan, kualitas soal, dan pengakuan institusi yang setara. 

Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak salah pilih. Pertama, pilihlah penyelenggara yang resmi dan diakui, berasal dari institusi terpercaya dengan reputasi yang baik. Kedua, pastikan hasil tes yang dikeluarkan diakui oleh institusi atau lembaga tujuan Anda, seperti universitas atau perusahaan. 

Ketiga, perhatikan aspek keamanan ujian, terutama sistem pengawasan (proctoring) yang digunakan untuk mencegah kecurangan. Selain itu, penting juga untuk memeriksa kualitas dan struktur soal agar sesuai dengan standar TPA yang umum digunakan. 

Jangan lupa untuk membaca ulasan dari peserta sebelumnya guna mengetahui pengalaman mereka. Terakhir, pertimbangkan juga jadwal pelaksanaan, fleksibilitas waktu, serta biaya yang ditawarkan agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.

Baik TPA berbasis online maupun yang dilakukan secara langsung punya sisi positif dan kekurangan masing-masing. Tes versi digital biasanya lebih praktis, hemat waktu, dan bisa dikerjakan dari mana saja. 

Sedangkan tes TPA konvensional memberikan jaminan keamanan dan kendali yang lebih baik. Pemilihan metode tes sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, infrastruktur, serta tingkat kesiapan peserta dan penyelenggara.

Jika percaya diri dengan perangkat dan koneksi internet yang dimiliki serta ingin cara yang praktis dan hemat, tes TPA online adalah pilihan ideal. Namun, jika mengutamakan pengawasan langsung, tidak ingin repot dengan teknis, dan mengikuti ujian yang sangat penting, TPA Konvensional bisa menjadi pilihan yang lebih aman.